Jemputan ke Program Nisa Batu pada
8 November 2008 (Sabtu)
8.00 pagi - 1.00 tgh di Auditorium,
Bangunan LPPKN Jalan Raja Laut KL Khas untuk Wanita
Program ini berbentuk Forum yang mengupas tentang permasalahan remaja wanita daripada sudut perubahan fizikal dan emosi, cinta, sahabat, teman sekerja dan sebagainya. Serta memberi kefahaman tentang asas fiqh wanita seperti mandi wajib, junub, solat, haid, nifas dan lain-lain lagi. Bersama dengan panel-panel yang kami jemput khas untuk anda mendapat ilmu, berkongsi pendapat serta bebas untuk bertanya.. iaitu
Ustaz Zamri Zainuldin -Personaliti TV9 dan
Ustazah Nor Hafizah Musa - Bicara Ad-Deen Radio IKIM
Jemputlah datang beramai-ramai. Tidak kira usia, tua atau muda....miskin atau kaya, bekerja atau tidak bekerja, sudah berkahwin atau masih single...semua dijemput hadir. Dengan bayaran hanya RM 15.00 sahaja, anda juga dibekalkan dengan cenderahati yang kami sediakan serta makan pagi dan tengahari. Sebarang pertanyaan sila hubungi ;-
MARIAM 019-3508768
INTAN 019-2050319
MIRA 013-7351042
terapi iman
Thursday, October 30, 2008
Tuesday, October 28, 2008
You Are Never Alone...
Sometimes when the world's not on your side
You don't know where to run to
You don't know where to hide
You gaze at the stars in the sky
At the mountains so high
Through the tears in your eyes
Looking for a reason to replace what is gone
Just remember, remember
That you are never alone...
You are never alone
Just reach into your heart and Allah is always there
You are never alone
Through sorrow and through grief
Through happiness and peace
You will never be alone...
So now
As you long for your past
Prepare for your future
But knowing nothing gonna last
You see
This life is but a road
A straight and narrow path
To our final abode
So travel well o muslim
And paradise will be your home
And always remember
That you are never alone...
source: Camar Senja
You don't know where to run to
You don't know where to hide
You gaze at the stars in the sky
At the mountains so high
Through the tears in your eyes
Looking for a reason to replace what is gone
Just remember, remember
That you are never alone...
You are never alone
Just reach into your heart and Allah is always there
You are never alone
Through sorrow and through grief
Through happiness and peace
You will never be alone...
So now
As you long for your past
Prepare for your future
But knowing nothing gonna last
You see
This life is but a road
A straight and narrow path
To our final abode
So travel well o muslim
And paradise will be your home
And always remember
That you are never alone...
source: Camar Senja
Thursday, October 23, 2008
Kunci Segala Sesuatu Dtgnya Dari ALLAH
Al-Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata:
“Sesungguhnya Allah telah menjadikan bagi segala sesuatu kunci untuk membukanya, Allah menjadikan kunci pembuka shalat adalah bersuci sebagaiman sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ‘Kunci shalat adalah bersuci’, Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan kunci pembuka haji adalah ihram, kunci kebajikan adalah kejujuran, kunci surga adalah tauhid, kunci ilmu adalah bagusnya bertanya dan mendengarkan, kunci kemenangan adalah kesabaran, kunci ditambahnya nikmat adalah syukur, kunci kewalian adalah mahabbah dan dzikir, kunci keberuntungan adalah takwa, kunci taufik adalah harap dan cemas kepada Allah ‘Azza wa Jalla, kunci dikabulkan adalah doa, kunci keinginan terhadap akhirat adalah zuhud di dunia, kunci keimanan adalah tafakkur pada hal yang diperintahkan Allah, keselamatan bagi-Nya, serta keikhlasan terhadap-Nya di dalam kecintaan, kebencian, melakukan, dan meninggalkan, kunci hidupnya hati adalah tadabbur al-Qur’an, beribadah di waktu sahur, dan meninggalkan dosa-dosa, kunci didapatkannya rahmat adalah ihsan di dalam peribadatan terhadap Khaliq dan berupaya memberi manfaat kepada para hamba-Nya, kunci rezeki adalah usaha bersama istighfar dan takwa, kunci kemuliaan adalah ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya, kunci persiapan untuk akhirat adalah pendeknya angan-angan, kunci semua kebaikan adalah keinginan terhadap Allah dan kampung akhirat, kunci semua kejelekan adalah cinta dunia dan panjangnya angan-angan.
“Ini adalah bab yang agung dari bab-bab ilmu yang paling bermanfaat, yaitu mengetahui pintu-pintu kebaikan dan kejelekan, tidaklah diberi taufik untuk mengetahuinya dan memperhatikannya kecuali seorang yang memiliki bagian dan taufik yang agung, karena sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menjadikan kunci bagi setiap kebaikan dan kejelekan, kunci dan pintu untuk masuk kepadanya sebagaimana Allah jadikan kesyirikan, kesombongan, berpaling dari apa yang disampaikan Allah kepada Rasul-Nya, dan lalai dari dzikir terhadap-Nya dan melaksanakan hak-Nya sebagai kunci ke neraka, sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala jadikan khamr sebagai kunci segala dosa. Dia jadikan nyanyian sebagai kunci perzinaan, Dia jadikan melepaskan pandangan pada gamba-gambar sebagai kunci kegelisahan dan kegandrungan, Dia jadikan kemalasan dan kesantaian sebagai kunci kerugian dan luputnya segala sesuatu, Dia jadikan kemaksiatan-kemaksiatan sebagai kunci kekufuran, Dia jadikan dusta sebagai kunci kenifakan (kemunafikan -ed), Dia jadikan kekikiran dan ketamakan sebagai kunci kebakhilan, memutus silaturahim, serta mengambil harta dengan cara yang tidak halal dan Dia jadikan berpaling dari apa yang dibawa Rasul sebagai kunci segala kebid’ahan dan kesesatan.
“Perkara-perkara ini tidaklah membenarkannya kecuali setiap orang yang memiliki ilmu yang shahih dan akal yang bisa mengetahui dengannya apa yang ada dalam dirinya dan apa yang berwujud dari kebaikan dan kejelekan. Maka sepantasnya seorang hamba memperhatikan dengan sebaik-baiknya ilmu terhadap kunci-kunci ini dan kunci-kunci yang dijadikan untuknya.” (Hadil Arwah 1/48-49)
Dikutip dari artikel Kunci Kebaikan dan Kunci Kejelekan Majalah Al-Furqon No. 77 1429/2008 oleh Ummul Hasan
sumber:Al-Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata:
“Sesungguhnya Allah telah menjadikan bagi segala sesuatu kunci untuk membukanya, Allah menjadikan kunci pembuka shalat adalah bersuci sebagaiman sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ‘Kunci shalat adalah bersuci’, Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan kunci pembuka haji adalah ihram, kunci kebajikan adalah kejujuran, kunci surga adalah tauhid, kunci ilmu adalah bagusnya bertanya dan mendengarkan, kunci kemenangan adalah kesabaran, kunci ditambahnya nikmat adalah syukur, kunci kewalian adalah mahabbah dan dzikir, kunci keberuntungan adalah takwa, kunci taufik adalah harap dan cemas kepada Allah ‘Azza wa Jalla, kunci dikabulkan adalah doa, kunci keinginan terhadap akhirat adalah zuhud di dunia, kunci keimanan adalah tafakkur pada hal yang diperintahkan Allah, keselamatan bagi-Nya, serta keikhlasan terhadap-Nya di dalam kecintaan, kebencian, melakukan, dan meninggalkan, kunci hidupnya hati adalah tadabbur al-Qur’an, beribadah di waktu sahur, dan meninggalkan dosa-dosa, kunci didapatkannya rahmat adalah ihsan di dalam peribadatan terhadap Khaliq dan berupaya memberi manfaat kepada para hamba-Nya, kunci rezeki adalah usaha bersama istighfar dan takwa, kunci kemuliaan adalah ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya, kunci persiapan untuk akhirat adalah pendeknya angan-angan, kunci semua kebaikan adalah keinginan terhadap Allah dan kampung akhirat, kunci semua kejelekan adalah cinta dunia dan panjangnya angan-angan.
“Ini adalah bab yang agung dari bab-bab ilmu yang paling bermanfaat, yaitu mengetahui pintu-pintu kebaikan dan kejelekan, tidaklah diberi taufik untuk mengetahuinya dan memperhatikannya kecuali seorang yang memiliki bagian dan taufik yang agung, karena sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menjadikan kunci bagi setiap kebaikan dan kejelekan, kunci dan pintu untuk masuk kepadanya sebagaimana Allah jadikan kesyirikan, kesombongan, berpaling dari apa yang disampaikan Allah kepada Rasul-Nya, dan lalai dari dzikir terhadap-Nya dan melaksanakan hak-Nya sebagai kunci ke neraka, sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala jadikan khamr sebagai kunci segala dosa. Dia jadikan nyanyian sebagai kunci perzinaan, Dia jadikan melepaskan pandangan pada gamba-gambar sebagai kunci kegelisahan dan kegandrungan, Dia jadikan kemalasan dan kesantaian sebagai kunci kerugian dan luputnya segala sesuatu, Dia jadikan kemaksiatan-kemaksiatan sebagai kunci kekufuran, Dia jadikan dusta sebagai kunci kenifakan (kemunafikan -ed), Dia jadikan kekikiran dan ketamakan sebagai kunci kebakhilan, memutus silaturahim, serta mengambil harta dengan cara yang tidak halal dan Dia jadikan berpaling dari apa yang dibawa Rasul sebagai kunci segala kebid’ahan dan kesesatan.
“Perkara-perkara ini tidaklah membenarkannya kecuali setiap orang yang memiliki ilmu yang shahih dan akal yang bisa mengetahui dengannya apa yang ada dalam dirinya dan apa yang berwujud dari kebaikan dan kejelekan. Maka sepantasnya seorang hamba memperhatikan dengan sebaik-baiknya ilmu terhadap kunci-kunci ini dan kunci-kunci yang dijadikan untuknya.” (Hadil Arwah 1/48-49)
Dikutip dari artikel Kunci Kebaikan dan Kunci Kejelekan Majalah Al-Furqon No. 77 1429/2008 oleh Ummul Hasan
Artikel www.muslimah.or.id
CEO, General Manager & Ketua Jabatan
Iman : Assalamualaikum bos..
Diri : Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh. Lama tak nampak awak. Awak cuti ker?
Iman : Taklah, jabatan kami rasa tuan tak memerlukan kami lagi..
Diri : Laa.. Kenapa pulak awak cakap camtu? Pentadbiran diri saya berterabur sekarang bila jabatan awak takde..
Iman : Takdelah, kami lihat banyak pekerja tambahan tuan ambil. VCD,SMS,TV.. Jadi kami rasa terpinggir..
Diri : Entahlah, waktu cuti sebulan ni saya tak pernah menggaji mereka. Tapi mereka terlalu rajin buat kerja, bekerja tanpa gaji,tapi banyak gak duit saya habis...Entah ar...
Iman : Tu sebab, kami agak rasa tuan memencilkan kami. Al-Quran, zikir, ma'thurat, solat malam tak boleh bekerja dengan mereka.. Kami memang tak boleh bercampur dengan mereka..
Diri : Saya tak pernah minta awak bercuti..
Iman : Bagaimana kami ingin bekerja sedangkan tuan sudah punya 'pekerja tambahan'? Saya lihat mereka buat tuan gembira..
Diri : Argh, gembira apanya.. Berterabur kerja kat pejabat tu!!Tolonglah, bekerjalah dengan saya kembali..
Iman : Kami sememangnya sudah berkhidmat dengan tuan dari tuan di dalam rahim ibu tuan lagi. Tapi, tuan kadang-kadang mengabaikan kami. Tuan sediakan makanan untuk bos pekerja tambahan, Encik Dosa, tapi kami, tuan tak sediakan makanan untuk kami. Kebajikan kami tak terjaga...
Diri : Maafkan saya. Kembalilah bekerja dengan saya. Saya janji, kebajikan awak saya jaga,Encik Iman.
Iman : Tuan boleh berjanji, tapi CEO kita akan memantau tuan. Dialah Allah.Tuan takkan tak takut menabur janji tapi melupakannya?
Diri : Janganlah menyalahkan saya..
Iman : Tuan perlu sedar, kami hanya bekerja di dalam syarikat yang bersih, dan amanah..Bukanlah saya nak memandang rendah pada jabatan baru Encik Dosa, tapi kami tidak suka cara mereka bekerja. Mereka meminggirkan kami.
Diri : Awak tak melawan Encik Dosa ke?
Iman : Tuan, bagaimana kami ingin menang? Kami terlalu lemah, sedikit pula tu, kebajikan kami langsung tuan tak jaga..Sedangkan kami tidak pernah meminta gaji dari tuan. Cuma kami minta disediakan ruang yang bersih dan amanah untuk kami bekerja. Salahkah kami meminta yg sedikit?
Diri : Mereka kadang-kadang lebih menggembirakan saya.
Iman : Kalau begitu maafkan kami. Tak dapat rasanya kami bekerja untuk tuan lagi. Tuan perlu memberi kebajikan kepada mereka. Siapalah kami..
Diri : Ehh, jangan..Bekerjalah dengan saya..
Iman : Buanglah pekerja itu..Mereka meminta- minta dari tuan. Tuan perlu berhabis jutaan ringgit untuk mereka. Sedangkan kami, percuma khidmat kami.
Diri : Aduh, mereka pekerja yang menggembirakan saya.Memang kamu percuma, tapi kamu kadang- kadang bising, ini tak boleh, itu tak boleh..Saya rimas..
Iman : (Senyum sinis)Maafkan kami tuan..Kami minta diri dulu..Tak perlulah kami berkhidmat dengan tuan kalau begitu..Kalau tuan perlukan kami, kami sentiasa di sisi..Tuan jangan risau, kami maafkan tuan..
Diri : Jangan pergi..saya sanggup pecat Encik Dosa..Dan ahli jawatankuasanya; vcd, majalah yang melalaikan, dan sebagainya.
Iman : Tuan betul-betul sanggup?
Diri : Ya, saya kelam kabut sekarang..Tak tenang, management berterabur..
Iman : Alhamdulillah..Kami free of charge..Tuan takkan rugi, sebaliknya tuan beruntung besar.. Silap hari bulan, CEO, Allah kita akan naikkan tuan ke pangkat yang lebih tinggi..
Diri : Terima kasih..Panggillah aahli jawatankuasa kamu bekerja semula. En Iman, saya akan jaga kebajikan kamu, panggillah Encik ma'thurat, Encik Zikir, Encik Solat dan semua ahli jabatan awak ya?
Iman : Alhamdulillah. Moga keuntungan tuan bergada-ganda tahun ini dan seterusnya
Diri : Amin..Semoga hidup saya kembali tenang..
Diri : Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh. Lama tak nampak awak. Awak cuti ker?
Iman : Taklah, jabatan kami rasa tuan tak memerlukan kami lagi..
Diri : Laa.. Kenapa pulak awak cakap camtu? Pentadbiran diri saya berterabur sekarang bila jabatan awak takde..
Iman : Takdelah, kami lihat banyak pekerja tambahan tuan ambil. VCD,SMS,TV.. Jadi kami rasa terpinggir..
Diri : Entahlah, waktu cuti sebulan ni saya tak pernah menggaji mereka. Tapi mereka terlalu rajin buat kerja, bekerja tanpa gaji,tapi banyak gak duit saya habis...Entah ar...
Iman : Tu sebab, kami agak rasa tuan memencilkan kami. Al-Quran, zikir, ma'thurat, solat malam tak boleh bekerja dengan mereka.. Kami memang tak boleh bercampur dengan mereka..
Diri : Saya tak pernah minta awak bercuti..
Iman : Bagaimana kami ingin bekerja sedangkan tuan sudah punya 'pekerja tambahan'? Saya lihat mereka buat tuan gembira..
Diri : Argh, gembira apanya.. Berterabur kerja kat pejabat tu!!Tolonglah, bekerjalah dengan saya kembali..
Iman : Kami sememangnya sudah berkhidmat dengan tuan dari tuan di dalam rahim ibu tuan lagi. Tapi, tuan kadang-kadang mengabaikan kami. Tuan sediakan makanan untuk bos pekerja tambahan, Encik Dosa, tapi kami, tuan tak sediakan makanan untuk kami. Kebajikan kami tak terjaga...
Diri : Maafkan saya. Kembalilah bekerja dengan saya. Saya janji, kebajikan awak saya jaga,Encik Iman.
Iman : Tuan boleh berjanji, tapi CEO kita akan memantau tuan. Dialah Allah.Tuan takkan tak takut menabur janji tapi melupakannya?
Diri : Janganlah menyalahkan saya..
Iman : Tuan perlu sedar, kami hanya bekerja di dalam syarikat yang bersih, dan amanah..Bukanlah saya nak memandang rendah pada jabatan baru Encik Dosa, tapi kami tidak suka cara mereka bekerja. Mereka meminggirkan kami.
Diri : Awak tak melawan Encik Dosa ke?
Iman : Tuan, bagaimana kami ingin menang? Kami terlalu lemah, sedikit pula tu, kebajikan kami langsung tuan tak jaga..Sedangkan kami tidak pernah meminta gaji dari tuan. Cuma kami minta disediakan ruang yang bersih dan amanah untuk kami bekerja. Salahkah kami meminta yg sedikit?
Diri : Mereka kadang-kadang lebih menggembirakan saya.
Iman : Kalau begitu maafkan kami. Tak dapat rasanya kami bekerja untuk tuan lagi. Tuan perlu memberi kebajikan kepada mereka. Siapalah kami..
Diri : Ehh, jangan..Bekerjalah dengan saya..
Iman : Buanglah pekerja itu..Mereka meminta- minta dari tuan. Tuan perlu berhabis jutaan ringgit untuk mereka. Sedangkan kami, percuma khidmat kami.
Diri : Aduh, mereka pekerja yang menggembirakan saya.Memang kamu percuma, tapi kamu kadang- kadang bising, ini tak boleh, itu tak boleh..Saya rimas..
Iman : (Senyum sinis)Maafkan kami tuan..Kami minta diri dulu..Tak perlulah kami berkhidmat dengan tuan kalau begitu..Kalau tuan perlukan kami, kami sentiasa di sisi..Tuan jangan risau, kami maafkan tuan..
Diri : Jangan pergi..saya sanggup pecat Encik Dosa..Dan ahli jawatankuasanya; vcd, majalah yang melalaikan, dan sebagainya.
Iman : Tuan betul-betul sanggup?
Diri : Ya, saya kelam kabut sekarang..Tak tenang, management berterabur..
Iman : Alhamdulillah..Kami free of charge..Tuan takkan rugi, sebaliknya tuan beruntung besar.. Silap hari bulan, CEO, Allah kita akan naikkan tuan ke pangkat yang lebih tinggi..
Diri : Terima kasih..Panggillah aahli jawatankuasa kamu bekerja semula. En Iman, saya akan jaga kebajikan kamu, panggillah Encik ma'thurat, Encik Zikir, Encik Solat dan semua ahli jabatan awak ya?
Iman : Alhamdulillah. Moga keuntungan tuan bergada-ganda tahun ini dan seterusnya
Diri : Amin..Semoga hidup saya kembali tenang..
Monday, October 20, 2008
Jawatan Kosong
PEGAWAI PERAKAUNAN
- Ijazah atau Diploma Perakaunan dari Insitusi Pengajian Tinggi dalam Bidang
Perakauanan
- Pengalaman 2 tahun ke atas
- Menyediakan Laporan Kewangan Syarikat dan sebagainya
Tawaran gaji berdasarkan pengalaman kerja
Bagi yang berminat, sila bawa data peribadi berserta sekeping gambar ukuran passport ke alamat berikut : -
South Land And South Wind Sdn Bhd
Aras 3A, Plaza Seni Bandaraya Johor Bahru,
Jalan Wong Ah Fook/Trus,
80000 Johor Bahru.
No. Tel : 07-226 5697 No. Faks : 07-226 7204
Email :niez_m@yahoo.com.my
- Ijazah atau Diploma Perakaunan dari Insitusi Pengajian Tinggi dalam Bidang
Perakauanan
- Pengalaman 2 tahun ke atas
- Menyediakan Laporan Kewangan Syarikat dan sebagainya
Tawaran gaji berdasarkan pengalaman kerja
Bagi yang berminat, sila bawa data peribadi berserta sekeping gambar ukuran passport ke alamat berikut : -
South Land And South Wind Sdn Bhd
Aras 3A, Plaza Seni Bandaraya Johor Bahru,
Jalan Wong Ah Fook/Trus,
80000 Johor Bahru.
No. Tel : 07-226 5697 No. Faks : 07-226 7204
Email :niez_m@yahoo.com.my
Friday, October 17, 2008
Sesuatu yg Perlu Di Ambil Perhatian
Pagi tadi aku menerima email ini dan aku agak terkejut dengan yang dimaksudkan oleh email tersebut. Email tersebut mengandungi isu yang telah dibincangkan melalui sebuah rancangan di TV9. Lebih mengejutkan aku lagi apabila salah sorang panel tersebut memaklumkan bahawa membaca horoskop walaupun suka-suka maka solatnya tidak diterima selama 40 hari. Ya Allah Ya Tuhanku.. Aku selalu jugak membaca ruangan tersebut terutama seawal pagi sebelum memulakan kerja. Berikut aku masukkan kandungan email tersebut untuk rujukan dan renungan kita bersama.
SOLAT mereka yang membaca ramalan bintang sama ada di akhbar, majalah atau di internet tidak akan diterima Allah selama 40 hari, tidak kira mereka percaya atau sebaliknya kerana perbuatan itu sama seperti berjumpa dengan tukang ramal.
Pensyarah fakulti Syariah dan Undang-undang Universiti Sains Islam Malaysia (USIM), Nik Salida Suhaila Nik Saleh, menjelaskan perkara itu berdasarkan ulasan ulama terkenal Yusuf al-Qardawi mengenai hukum membaca ramalan bintang.
Katanya, walau seseorang itu tidak membenarkan apa yang dibaca, solatnya tetap tidak diterima selama 40 hari dan jika membaca serta membenarkan pula ramalan itu, maka orang itu dikatakan kufur kepada ajaran Muhammad. Bagaimanapun katanya, jika membaca dengan tujuan untuk membantah, menjelaskan dan mengingkari amalan syirik, hukumnya dituntut malah menjadi wajib kerana tujuan memberi pengajaran kepada orang lain.
"Jelas amalan meramal, membaca dan menaruh sikit rasa yakin apa dikatakan ramalan bintang itu perlu dijauhi mulai hari ini. Ini bukan perkara main-main atau seronok-seronok kerana ia bercanggah dengan hukum Islam," katanya. Katanya, perkara itu juga jelas daripada hadis riwayat Muslim bahawa Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud: "Sesiapa yang datang kepada dukun kemudian dia membenarkan terhadap apa yang dikatakan olehnya, maka solat orang itu tidak diterima Allah selama 40 hari."
Perbahasan mengenai minat masyarakat hari ini terhadap ilmu ramalan termasuk membaca horoskop dibincangkan Nik Salida bersama Al-Fadhil Kadi Daerah Temerloh, Badli Shah Alauddin, dalam program Halaqah terbitan TV9 yang disiarkan malam Ahad lalu dengan tajuk Bintang 12. Program yang mengulas mengenai ayat 105, surah an-Nahl, mengajak penonton menghindari perbuatan berjumpa atau mempercayai tulang tilik dan tukang ramal kerana Allah memberi amaran mengenai golongan pembohong itu.
Nik Salida berkata, tidak dinafikan ramai yang mengatakan tujuan mereka membaca ramalan bintang adalah suka-suka tetapi amalan bermula daripada suka-suka itu akhirnya menyebabkan mereka menjadi obses seterusnya terpengaruh dengan apa yang dibaca.
Katanya, ada kalangan masyarakat hari ini yang melanggan ramalan bintang melalui khidmat pesanan ringkas (SMS) untuk mengetahui apa yang diperkatakan mengenai nasib mereka atau perkara bakal dilalui mereka setiap hari, minggu atau bulan.
Sedangkan, perbuatan itu bukan saja merosakkan akidah malah menyebabkan hidup mereka tidak keruan kerana pengaruh ramalan itu sedikit sebanyak memberi kesan kepada aktiviti atau perancangan mereka pada hari itu.
"Jika tidak percaya atau untuk suka-suka kenapa hingga melanggan SMS horoskop. Maknanya bangun pagi kita mahu tengok apa yang diramalkan untuk kita hari itu. Begitu juga dengan membaca di akhbar dan majalah, kenapa kita hendak tahu ramalan.
"Jika katanya dalam bab rezeki apa yang diperoleh tidak setanding kerja dilakukan, maka akan timbul perasaan malas buat kerja sebab rezeki yang dapat sikit saja. Kesan ramalan ini bukan saja pada akidah, juga aspek psikologi.
"Daripada suka-suka itu juga apabila kebetulan perkara diramalkan itu benar berlaku ia mula menerbitkan kepercayaan yang akhirnya menyebabkan mereka jatuh ke lembah kepercayaan perkara karut-marut ini," katanya.
Badli Shah berkata, golongan yang percaya kepada Bintang 12 atau ramalan tukang tilik mengenai untung nasib atau hari baik dan tidak adalah mereka yang tidak percaya ketentuan Allah serta ciptaannya. Beliau berkata, Allah sudah memberi amaran mengenai golongan itu di dalam al-Quran di mana Allah murka dan mengatakan mereka sebagai golongan pembohongan serta penipu kerana mendahului takdir Allah. Katanya, apa yang dikhuatiri ialah disebabkan ramalan itu umat Islam lupa bahawa setiap sesuatu yang terjadi itu adalah dengan izin Allah dan ini memberi kesan daripada sudut akidah mereka.
"Jika Allah tidak izinkan perkara itu berlaku, ia tidak akan jadi. Tukang ramal pusinglah daun terup atau biarlah burung dia bercakap tetapi tanpa izin Allah tidak akan berlaku. Malangnya kita tengok, zaman moden ramai yang kembali percaya dan mencari petunjuk daripada zodiak," katanya.
Katanya, kepercayaan kepada ramalan terutama tukang tilik dan ahli nujum boleh mendatangkan kesan negatif seperti menyebabkan pergaduhan antara suami isteri, permusuhan sesama jiran atau sahabat karib. Contohnya, isteri yang diberitahu mengenai sikap suami atau ramalan bahawa suami akan berkahwin lagi pastinya menyebabkan berlaku perbalahan dan paling malang lagi jika perkara itu tidak benar sama sekali.
Rasulullah SAW turut berdepan dengan kelompok masyarakat Arab yang taksub dengan ramalan dan kiraan bintang hingga Baginda menyebut akan tiga golongan itu terdiri daripada mereka yang mampu meramal bintang, meramal barang hilang dan melakukan ramalan berdasarkan pergerakan bintang di langit. Malah, Baginda SAW pernah didatangi beberapa orang yang meminta Baginda meramal masa depan orang Arab tetapi Baginda memberitahu, jika diketahui perkara ghaib nescaya dirinya sudah mendapat kemewahan serta terlepas dari musibah.
Mengulas mengenai sejarah Bintang 12, Badli Shah berkata, kepercayaan itu berasal dari Mesopotania, daerah asal orang Babylon terletak antara sungai Tigris dan Euphrates dan kini terletak di tenggara Iraq. Ilmu itu berkembang sejak Babylon kuno 200 tahun sebelum masihi dan secara bertahap. Amalan dan kepercayaan itu semakin berkembang hingga tahap yang dikenali sebagai horoskop atau Bintang 12 yang mengaitkan keperibadian dengan tarikh lahir berpandukan bintang.
"Contohnya bintang Capricorn untuk mereka yang lahir 22 Disember hingga 20 Januari ikut mitos Yunani ialah lambang kambing. Kambing itu bernama Almateus dan pernah beri air pada Dewa Zeus iaitu dewa tertinggi bagi bangsa kuno ketika kecil.
"Oleh itu, bagi mengenang jasa kambing itu ia dijadikan bintang dan bercahaya di langit. Kesimpulannya, Capricorn itu kambing saja. Di sini pun banyak kambing, tidak perlu tengok ke langit. Umat Islam perlu renung sejenak adakah bintang ini sesuai dengan peribadi Muslim.
"Sesuai ke jika umat Islam percaya kepada bintang kambing biri-biri atau lambang orang lelaki gagah tuang air dalam tempayan besar sedangkan banyak perkara lain lebih bermanfaat yang boleh kita fikirkan," katanya.
Justeru, beliau menasihati kepada umat Islam supaya menjauhi amalan membaca ramalan bintang atau tulang tilik walaupun untuk suka-suka kerana boleh memberi kesan kepada akidah serta amalan solat yang dilaksanakan. ..
sumber:dari kawanku Aisyah
SOLAT mereka yang membaca ramalan bintang sama ada di akhbar, majalah atau di internet tidak akan diterima Allah selama 40 hari, tidak kira mereka percaya atau sebaliknya kerana perbuatan itu sama seperti berjumpa dengan tukang ramal.
Pensyarah fakulti Syariah dan Undang-undang Universiti Sains Islam Malaysia (USIM), Nik Salida Suhaila Nik Saleh, menjelaskan perkara itu berdasarkan ulasan ulama terkenal Yusuf al-Qardawi mengenai hukum membaca ramalan bintang.
Katanya, walau seseorang itu tidak membenarkan apa yang dibaca, solatnya tetap tidak diterima selama 40 hari dan jika membaca serta membenarkan pula ramalan itu, maka orang itu dikatakan kufur kepada ajaran Muhammad. Bagaimanapun katanya, jika membaca dengan tujuan untuk membantah, menjelaskan dan mengingkari amalan syirik, hukumnya dituntut malah menjadi wajib kerana tujuan memberi pengajaran kepada orang lain.
"Jelas amalan meramal, membaca dan menaruh sikit rasa yakin apa dikatakan ramalan bintang itu perlu dijauhi mulai hari ini. Ini bukan perkara main-main atau seronok-seronok kerana ia bercanggah dengan hukum Islam," katanya. Katanya, perkara itu juga jelas daripada hadis riwayat Muslim bahawa Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud: "Sesiapa yang datang kepada dukun kemudian dia membenarkan terhadap apa yang dikatakan olehnya, maka solat orang itu tidak diterima Allah selama 40 hari."
Perbahasan mengenai minat masyarakat hari ini terhadap ilmu ramalan termasuk membaca horoskop dibincangkan Nik Salida bersama Al-Fadhil Kadi Daerah Temerloh, Badli Shah Alauddin, dalam program Halaqah terbitan TV9 yang disiarkan malam Ahad lalu dengan tajuk Bintang 12. Program yang mengulas mengenai ayat 105, surah an-Nahl, mengajak penonton menghindari perbuatan berjumpa atau mempercayai tulang tilik dan tukang ramal kerana Allah memberi amaran mengenai golongan pembohong itu.
Nik Salida berkata, tidak dinafikan ramai yang mengatakan tujuan mereka membaca ramalan bintang adalah suka-suka tetapi amalan bermula daripada suka-suka itu akhirnya menyebabkan mereka menjadi obses seterusnya terpengaruh dengan apa yang dibaca.
Katanya, ada kalangan masyarakat hari ini yang melanggan ramalan bintang melalui khidmat pesanan ringkas (SMS) untuk mengetahui apa yang diperkatakan mengenai nasib mereka atau perkara bakal dilalui mereka setiap hari, minggu atau bulan.
Sedangkan, perbuatan itu bukan saja merosakkan akidah malah menyebabkan hidup mereka tidak keruan kerana pengaruh ramalan itu sedikit sebanyak memberi kesan kepada aktiviti atau perancangan mereka pada hari itu.
"Jika tidak percaya atau untuk suka-suka kenapa hingga melanggan SMS horoskop. Maknanya bangun pagi kita mahu tengok apa yang diramalkan untuk kita hari itu. Begitu juga dengan membaca di akhbar dan majalah, kenapa kita hendak tahu ramalan.
"Jika katanya dalam bab rezeki apa yang diperoleh tidak setanding kerja dilakukan, maka akan timbul perasaan malas buat kerja sebab rezeki yang dapat sikit saja. Kesan ramalan ini bukan saja pada akidah, juga aspek psikologi.
"Daripada suka-suka itu juga apabila kebetulan perkara diramalkan itu benar berlaku ia mula menerbitkan kepercayaan yang akhirnya menyebabkan mereka jatuh ke lembah kepercayaan perkara karut-marut ini," katanya.
Badli Shah berkata, golongan yang percaya kepada Bintang 12 atau ramalan tukang tilik mengenai untung nasib atau hari baik dan tidak adalah mereka yang tidak percaya ketentuan Allah serta ciptaannya. Beliau berkata, Allah sudah memberi amaran mengenai golongan itu di dalam al-Quran di mana Allah murka dan mengatakan mereka sebagai golongan pembohongan serta penipu kerana mendahului takdir Allah. Katanya, apa yang dikhuatiri ialah disebabkan ramalan itu umat Islam lupa bahawa setiap sesuatu yang terjadi itu adalah dengan izin Allah dan ini memberi kesan daripada sudut akidah mereka.
"Jika Allah tidak izinkan perkara itu berlaku, ia tidak akan jadi. Tukang ramal pusinglah daun terup atau biarlah burung dia bercakap tetapi tanpa izin Allah tidak akan berlaku. Malangnya kita tengok, zaman moden ramai yang kembali percaya dan mencari petunjuk daripada zodiak," katanya.
Katanya, kepercayaan kepada ramalan terutama tukang tilik dan ahli nujum boleh mendatangkan kesan negatif seperti menyebabkan pergaduhan antara suami isteri, permusuhan sesama jiran atau sahabat karib. Contohnya, isteri yang diberitahu mengenai sikap suami atau ramalan bahawa suami akan berkahwin lagi pastinya menyebabkan berlaku perbalahan dan paling malang lagi jika perkara itu tidak benar sama sekali.
Rasulullah SAW turut berdepan dengan kelompok masyarakat Arab yang taksub dengan ramalan dan kiraan bintang hingga Baginda menyebut akan tiga golongan itu terdiri daripada mereka yang mampu meramal bintang, meramal barang hilang dan melakukan ramalan berdasarkan pergerakan bintang di langit. Malah, Baginda SAW pernah didatangi beberapa orang yang meminta Baginda meramal masa depan orang Arab tetapi Baginda memberitahu, jika diketahui perkara ghaib nescaya dirinya sudah mendapat kemewahan serta terlepas dari musibah.
Mengulas mengenai sejarah Bintang 12, Badli Shah berkata, kepercayaan itu berasal dari Mesopotania, daerah asal orang Babylon terletak antara sungai Tigris dan Euphrates dan kini terletak di tenggara Iraq. Ilmu itu berkembang sejak Babylon kuno 200 tahun sebelum masihi dan secara bertahap. Amalan dan kepercayaan itu semakin berkembang hingga tahap yang dikenali sebagai horoskop atau Bintang 12 yang mengaitkan keperibadian dengan tarikh lahir berpandukan bintang.
"Contohnya bintang Capricorn untuk mereka yang lahir 22 Disember hingga 20 Januari ikut mitos Yunani ialah lambang kambing. Kambing itu bernama Almateus dan pernah beri air pada Dewa Zeus iaitu dewa tertinggi bagi bangsa kuno ketika kecil.
"Oleh itu, bagi mengenang jasa kambing itu ia dijadikan bintang dan bercahaya di langit. Kesimpulannya, Capricorn itu kambing saja. Di sini pun banyak kambing, tidak perlu tengok ke langit. Umat Islam perlu renung sejenak adakah bintang ini sesuai dengan peribadi Muslim.
"Sesuai ke jika umat Islam percaya kepada bintang kambing biri-biri atau lambang orang lelaki gagah tuang air dalam tempayan besar sedangkan banyak perkara lain lebih bermanfaat yang boleh kita fikirkan," katanya.
Justeru, beliau menasihati kepada umat Islam supaya menjauhi amalan membaca ramalan bintang atau tulang tilik walaupun untuk suka-suka kerana boleh memberi kesan kepada akidah serta amalan solat yang dilaksanakan. ..
sumber:dari kawanku Aisyah
Thanks Kak Tie
Salam alaik kak,jazakallahu khairan khasiro atas kad raya nya...afwan lambat ambil..heheh.
Fisa pun nak pantun sikit:
MAWI DAH KAYA
SITI NORHALIZA DAH JADI DATIN
SELAMAT HARI RAYA
MAAF ZAHIR BATIN.
p/s:walaupun terlambat tapi masih dlm bulan syawal lagi kan.Tingkatkan Amalan moga
amalan kita diredhai ALLAH S.W.T
Tuesday, October 14, 2008
Fikir Zikir
Raja Segala Ketam
“Apa definisi manusia?” Soalan itu memeranjatkan saya. Semenjak saya bersahabat dengan Raja Ketam, itulah soalan yang paling sukar untuk dijawab saya. Mengerti, saya perlu jujur dalam menjawab soalan itu, tidak tergamak saya untuk menipu walau pun dia seekor ketam. Saya berfikir dalam-dalam kerana mahu menyusun kata yang terbaik. Bayu laut menyusup dicelah kekosongan yang sengaja saya biarkan. Setiap hujung minggu, saya sentiasa di sini, di pantai berpasir perang keemasan di sisi Selat Bass supaya dapat saya bertemu dengan Raja Ketam. Lagi pun, Raja Ketam akan hanya di sini dalam tiga bulan musim panas ini, bila cuaca suam-suam memasuki musim luruh, dia hilang entah ke mana-mana. Mungkin memantau koloni-koloni lain yang berkampung di sekitar Tasmania. Dia tidak mungkin ke mana-mana kerana berdasarkan pengetahuan saya mereka ini bukanlah seperti Robin yang akan hilang terbang ke kawasan yang lebih panas apabila sejuk mula menguasai benua ini.
Kebiasaannya, kami berdua akan berdialog sementara ketam-ketam bilis sebesar penumbuk budak tanpa jemu berlatih berjalan betul di atas pantai yang saujana di hadapan kami. Mereka sangat taat. Barang kali bimbang dikepit Raja Ketam yang penyepitnya itu sahaja sudah sebesar betis saya. Mungkin juga mahu mengambil hati Raja Ketam walau pun arahannya itu kelihatan mustahil. Raja Ketam memang gemar menimbulkan polemik yang tidak masuk akal, itu, latihan berjalan dengan betul merupakan polisi Raja Ketam sejak dahulu lagi. Setiap ketam yang mahu damai di perairan Tasmania ini wajib tunduk kepada polisi itu, berlatih berjalan betul. Saya songsong bayu laut, bergerak ke hadapan sedikit dan sekarang saya tegun betul-betul di depan Raja Ketam.
“Bermaksud khalifah yang jahil. Lebih dungu daripada haiwan.” Raja Ketam terkejut. Dua matanya yang terpacak seperti tiang konkrit di atas tanah laterit itu digerak-gerakkanya seolah tidak percaya itu akan menjadi jawapan saya. Dia menanti dengan gelisah ayat yang mahu keluar dari mulut saya.
“Tuhan dah tawarkan amanah kepada semua makhluk, semua tak mahu kecuali manusia. Terima amanah kemudian pecah amanah. Definisi kedua, sedia dihumban ke dalam api.” Dia jadi makin gelisah. Tangannya yang banyak itu sekejap-sekejap menggaru dada pasir.
“Akal penyelamat, tapi malas berfikir, lalu buat benda yang bukan-bukan. Definisi ketiga akal adalah manusia, kalau tak guna itu bukan lagi manusia, malah akan jadi lebih teruk daripada haiwan ternak.” Kali ini Raja Ketam tidak bergerak, seolah-olah disumpah menjadi batu oleh patah-patah kata yang keluar dari mulut saya.
“Pesan Tuhan lupa, janji sebelum lahir lupa, lepas lahir tak ambil peduli, lepas mati minta lahir semula. Pesan orang lupa, pesan sesiapa pun lupa. Definisi keempat manusia adalah makhluk nyanyuk.” Sambung saya dengan lebih tegas.
“Sudah!” Jerit Raja Ketam. Kali ini Raja Ketam tidak dapat lagi menahan kegelisahan di hatinya. Barang kali dia tidak perasan yang jawapan-jawapan itu saya kutip daripada ayat-ayat Tuhan yang menempelak sikap buruk manusia. Mungkin juga kerana selama ini dia menganggap manusia makhluk istimewa. Pernah suatu hari, dia meminta saya untuk mencarikan dia seorang gadis cantik di kalangan manusia untuk dijadikan isterinya. Katanya dia sudah lama membujang. Saya tidak pernah memandang serius permintaannya kerana bagi saya itu permintaan yang tidak masuk akal. Mana mungkin manusia boleh berkahwin dengan ketam. Perkara seperti itu adalah mustahil untuk berlaku. Sering kali apabila dihadapkan dengan perkara-perkara mustahil, saya akan berfikir dahulu, mengapa perkara semustahil itu dibangkitkan di hadapan saya. Mungkin juga Raja Ketam hanya berseloroh dengan saya. Mungkin.
“Yang ingin aku tahu adalah kebaikan manusia? Kamu tidak punya contoh yang baik? Yang boleh aku guna untuk aku jadikan teladan?” Tanya Raja Ketam yang saya kira tidak berpuas hati dengan jawapan-jawapan saya tadi.
“Pernah dengar nama Muhammad Bin Abdullah?” Soal saya kepada Raja Ketam. Kali ini dia kelihatan teruja. Tangannya yang banyak itu diangkat-angkat seolah-olah mahu menari dengan saya.
“Pernah-pernah! Dia rahmat seluruh alam. Aku tak adalah jahil sangat.” Kata Raja Ketam dengan nada ceria. Seolah-olah anak kecil di hospital yang berada di bawah tanggungjawab saya ketika saya menghulurkan gula-gula kapas kepadanya semalam selepas dia dipaksa makan makanan hospital hampir tiga hari. “Terima kasih tuan doktor! Terima kasih!” Kata si cilik comel itu. “Raja Ketam ini boleh tahan juga ilmu agamanya.” Bisik saya dalam hati.
“Itu definisi manusia sempurna. Alim yang merendah diri. Pemimpin yang miskin. Hamba Tuhan yang kaya. Panglima perang yang berhati halus. Hakim yang keras keputusannya. Suami yang lembut pergaulannya. Itu definisi manusia sempurna.” Raja Ketam kelihatan puas dengan jawapan saya.
“Pemimpin seperti saya?” Tanya Raja Ketam. Saya tidak tahu untuk menjawab soalan tersebut. Besar kemungkinan kerana saya bukanlah ketam atau ikan yang hidup di perairan Tasmania lalu membolehkan saya melihat kepimpinan Raja Ketam luar dan dalam. Lalu saya mengambil keputusan untuk menjawab soalan itu secara umum.
“Setiap kita pemimpin. Setiap kita akan ditanya tentang kepimpinan kita. Tuan boleh jawab sendiri. Hebat kita kerana menjaga amanah. Kita akan ditanya tentang amanah. Oleh itu kita perlu jujur dengan pemberi amanah. Kalau kita silap, kita rela sahaja ditegur, baik secara kasar atau halus, pokoknya, amanah itu sentiasa terbela. Seperti Umar yang rela dibetulkan dengan pedang.” Saya pasti kisah Umar itu juga mesra dengan Raja Ketam. Dia senyap. Saya membisu. Lalu sekali lagi damai bayu dan ombak berpapasan dengan hangat perbincangan kami. Raja Ketam seolah-olah berfikir panjang.
“Terima kasih.” Ucapnya. Saya mengukir senyum. Perbincangan tadi merupakan perbincangan sulung kami mengenai perkara seserius itu. Dia kemudian saya lihat menyendeng perlahan menuju ke gigi air. Kemudian diikuti oleh ratusan ekor ketam bilis. Tidak pula sempat untuk saya bertanya, akan lagikah dia mahu mengajar ketam-ketam bilis itu berjalan betul pasca perbincangan kami tadi. Lalu saya mengambil keputusan untuk menjerit sahaja dari tempat saya berdiri kepadanya yang sudah sedia mencecah air.
“Oi! Kepimpinan melalui teladan.” Dia melambaikan tangannya yang banyak itu kepada saya sebelum dia hilang diarak ombak.
Sumber :www.iluvislam.com Penulis: Hafez Iftiqar*
“Apa definisi manusia?” Soalan itu memeranjatkan saya. Semenjak saya bersahabat dengan Raja Ketam, itulah soalan yang paling sukar untuk dijawab saya. Mengerti, saya perlu jujur dalam menjawab soalan itu, tidak tergamak saya untuk menipu walau pun dia seekor ketam. Saya berfikir dalam-dalam kerana mahu menyusun kata yang terbaik. Bayu laut menyusup dicelah kekosongan yang sengaja saya biarkan. Setiap hujung minggu, saya sentiasa di sini, di pantai berpasir perang keemasan di sisi Selat Bass supaya dapat saya bertemu dengan Raja Ketam. Lagi pun, Raja Ketam akan hanya di sini dalam tiga bulan musim panas ini, bila cuaca suam-suam memasuki musim luruh, dia hilang entah ke mana-mana. Mungkin memantau koloni-koloni lain yang berkampung di sekitar Tasmania. Dia tidak mungkin ke mana-mana kerana berdasarkan pengetahuan saya mereka ini bukanlah seperti Robin yang akan hilang terbang ke kawasan yang lebih panas apabila sejuk mula menguasai benua ini.
Kebiasaannya, kami berdua akan berdialog sementara ketam-ketam bilis sebesar penumbuk budak tanpa jemu berlatih berjalan betul di atas pantai yang saujana di hadapan kami. Mereka sangat taat. Barang kali bimbang dikepit Raja Ketam yang penyepitnya itu sahaja sudah sebesar betis saya. Mungkin juga mahu mengambil hati Raja Ketam walau pun arahannya itu kelihatan mustahil. Raja Ketam memang gemar menimbulkan polemik yang tidak masuk akal, itu, latihan berjalan dengan betul merupakan polisi Raja Ketam sejak dahulu lagi. Setiap ketam yang mahu damai di perairan Tasmania ini wajib tunduk kepada polisi itu, berlatih berjalan betul. Saya songsong bayu laut, bergerak ke hadapan sedikit dan sekarang saya tegun betul-betul di depan Raja Ketam.
“Bermaksud khalifah yang jahil. Lebih dungu daripada haiwan.” Raja Ketam terkejut. Dua matanya yang terpacak seperti tiang konkrit di atas tanah laterit itu digerak-gerakkanya seolah tidak percaya itu akan menjadi jawapan saya. Dia menanti dengan gelisah ayat yang mahu keluar dari mulut saya.
“Tuhan dah tawarkan amanah kepada semua makhluk, semua tak mahu kecuali manusia. Terima amanah kemudian pecah amanah. Definisi kedua, sedia dihumban ke dalam api.” Dia jadi makin gelisah. Tangannya yang banyak itu sekejap-sekejap menggaru dada pasir.
“Akal penyelamat, tapi malas berfikir, lalu buat benda yang bukan-bukan. Definisi ketiga akal adalah manusia, kalau tak guna itu bukan lagi manusia, malah akan jadi lebih teruk daripada haiwan ternak.” Kali ini Raja Ketam tidak bergerak, seolah-olah disumpah menjadi batu oleh patah-patah kata yang keluar dari mulut saya.
“Pesan Tuhan lupa, janji sebelum lahir lupa, lepas lahir tak ambil peduli, lepas mati minta lahir semula. Pesan orang lupa, pesan sesiapa pun lupa. Definisi keempat manusia adalah makhluk nyanyuk.” Sambung saya dengan lebih tegas.
“Sudah!” Jerit Raja Ketam. Kali ini Raja Ketam tidak dapat lagi menahan kegelisahan di hatinya. Barang kali dia tidak perasan yang jawapan-jawapan itu saya kutip daripada ayat-ayat Tuhan yang menempelak sikap buruk manusia. Mungkin juga kerana selama ini dia menganggap manusia makhluk istimewa. Pernah suatu hari, dia meminta saya untuk mencarikan dia seorang gadis cantik di kalangan manusia untuk dijadikan isterinya. Katanya dia sudah lama membujang. Saya tidak pernah memandang serius permintaannya kerana bagi saya itu permintaan yang tidak masuk akal. Mana mungkin manusia boleh berkahwin dengan ketam. Perkara seperti itu adalah mustahil untuk berlaku. Sering kali apabila dihadapkan dengan perkara-perkara mustahil, saya akan berfikir dahulu, mengapa perkara semustahil itu dibangkitkan di hadapan saya. Mungkin juga Raja Ketam hanya berseloroh dengan saya. Mungkin.
“Yang ingin aku tahu adalah kebaikan manusia? Kamu tidak punya contoh yang baik? Yang boleh aku guna untuk aku jadikan teladan?” Tanya Raja Ketam yang saya kira tidak berpuas hati dengan jawapan-jawapan saya tadi.
“Pernah dengar nama Muhammad Bin Abdullah?” Soal saya kepada Raja Ketam. Kali ini dia kelihatan teruja. Tangannya yang banyak itu diangkat-angkat seolah-olah mahu menari dengan saya.
“Pernah-pernah! Dia rahmat seluruh alam. Aku tak adalah jahil sangat.” Kata Raja Ketam dengan nada ceria. Seolah-olah anak kecil di hospital yang berada di bawah tanggungjawab saya ketika saya menghulurkan gula-gula kapas kepadanya semalam selepas dia dipaksa makan makanan hospital hampir tiga hari. “Terima kasih tuan doktor! Terima kasih!” Kata si cilik comel itu. “Raja Ketam ini boleh tahan juga ilmu agamanya.” Bisik saya dalam hati.
“Itu definisi manusia sempurna. Alim yang merendah diri. Pemimpin yang miskin. Hamba Tuhan yang kaya. Panglima perang yang berhati halus. Hakim yang keras keputusannya. Suami yang lembut pergaulannya. Itu definisi manusia sempurna.” Raja Ketam kelihatan puas dengan jawapan saya.
“Pemimpin seperti saya?” Tanya Raja Ketam. Saya tidak tahu untuk menjawab soalan tersebut. Besar kemungkinan kerana saya bukanlah ketam atau ikan yang hidup di perairan Tasmania lalu membolehkan saya melihat kepimpinan Raja Ketam luar dan dalam. Lalu saya mengambil keputusan untuk menjawab soalan itu secara umum.
“Setiap kita pemimpin. Setiap kita akan ditanya tentang kepimpinan kita. Tuan boleh jawab sendiri. Hebat kita kerana menjaga amanah. Kita akan ditanya tentang amanah. Oleh itu kita perlu jujur dengan pemberi amanah. Kalau kita silap, kita rela sahaja ditegur, baik secara kasar atau halus, pokoknya, amanah itu sentiasa terbela. Seperti Umar yang rela dibetulkan dengan pedang.” Saya pasti kisah Umar itu juga mesra dengan Raja Ketam. Dia senyap. Saya membisu. Lalu sekali lagi damai bayu dan ombak berpapasan dengan hangat perbincangan kami. Raja Ketam seolah-olah berfikir panjang.
“Terima kasih.” Ucapnya. Saya mengukir senyum. Perbincangan tadi merupakan perbincangan sulung kami mengenai perkara seserius itu. Dia kemudian saya lihat menyendeng perlahan menuju ke gigi air. Kemudian diikuti oleh ratusan ekor ketam bilis. Tidak pula sempat untuk saya bertanya, akan lagikah dia mahu mengajar ketam-ketam bilis itu berjalan betul pasca perbincangan kami tadi. Lalu saya mengambil keputusan untuk menjerit sahaja dari tempat saya berdiri kepadanya yang sudah sedia mencecah air.
“Oi! Kepimpinan melalui teladan.” Dia melambaikan tangannya yang banyak itu kepada saya sebelum dia hilang diarak ombak.
Sumber :www.iluvislam.com Penulis: Hafez Iftiqar*
Monday, October 13, 2008
Kenangan Bersama Teman2ku...
Alhamdulillah...semoga kita kan ke temu lagi teman2ku syg..Semoga Ukhuwah ini berkekalan hingga ke akhirnya.Kalian tetap di ingatan.Terima Kasih Ya ALLAH atas pertemuan dan jalinan Kasih Sayang ini.Moga teman2ku bahagia berjaya di dunia n akhirat.... Kerana ALLAH ku menyintaimu teman2ku.Utk zila, photo kita bersama belum di hantar lagi oleh camera girlnya...Afwan.Kepada wani n yana yg kini berada di Poland teruskan perjuangan kalian n usah bersedih... insya ALLAH ada jodoh kita kan pasti berkumpul kembali.Kepada Kak Oya...Tahniah n terima kasih atas segalanya....hanya ALLAH yg bisa membalasnya...
Thursday, October 9, 2008
Hari Bahagia...
Kepada Kakakku Siti Rohaya dan Pasangannya en hanif...SELAMAT PENGANTIN BARU.Tidak lupa juga pd Bro Ariff dan pasangan ( alamak xtau nama) yg akan melangsungkan pernikahan pd hari yg sama... Kak Jehan dan pasangannya ( xtau nama juga) yg akan melangsungkan walimahnya pd 26/10/2008 serta Kak farah dan pasangannya juga (x tau nama juga) yg selamat di ijab kabulkan pd hari raya ke 4...ku ucapkan Tahniah & SELAMAT PENGANTIN BARU Moga "Masjid" yg di bina bahagia di dunia dan akhirat Serta dikurniakan zuriat Soleh Solehah amiiin.
Si kecil Musa
Tahniah utk Pasangan Akhi saufi dan kak amira atas kelahiran Putera (Musa) pada 9 ramadhan yg lalu serta sepupuku Mohd Shahrihan dan pasangannya Kak Jue atas kehadiran cahaya mata juga seorang Putera Mohd Anas pd 27 Ramadhan yg lalu. Didiklah mereka dgn tarbiah yg baik smga dewasa kelak mereka bisa mnjadi Pemuda ISLAM yg Terbilang...ALLAHU AKHBAR!!!
p/s: Kepada bro ariff, maafkan adik sbb xdpt pergi ke majlis bro di Kelantan krna berada di Majlis kak oya pd hari yg sama... jgn kecil hati ( duit raya utk adik sila guna pos laju ya).... (^^,)
Subscribe to:
Posts (Atom)