terapi iman

Thursday, November 27, 2008

KETAGIH

by: Faridul Farhan Abd Wahab “jauhkanlah aku dari ketagihan meninggalkan qiamullail dengan-Mu..”

Antara problematika yang sangat meruncing, hingga sangat sulit untuk diselesaikan, ialah tatkala seseorang itu dilanda masalah ketagihan. Lihatlah saja orang yang ketagih merokok. Biar ia berazam dan berusaha untuk berhenti, begitu ia ketagih, sangat sulit sekali menggapai keberhasilan. Walakian, hanya segelintir orang sahaja -yang mempunyai kezaman, tekad, semangat dan kekuatan- yang berjaya menganggotai “alumni” perokok.



Atau, orang yang sudah ketagih cinta. Hingga wajar makin ramai gadis melayu di luar sana, yang sudah tidak lagi “suci” seperti sucinya gadis melayu yang ingin dicari oleh TV9 “dekat di hati”. Sudah cemar daranya, cemar juga hatinya. Ketagih cinta sang lelaki, mengakibatkan sulit sekali mereka bangkit, apatah lagi meninggalkan zina hati untuk menjernihkan jiwa dengan cinta pada ALLAH dan Rasul semata.



Atau, begitu seseorang terbiasa liat untuk bangun pagi -seakan “memboikot” tahajud dan subuh berjemaah- lama-kelamaan ia bisa menjadi kebiasaan, hatta bisa sampai menjadi “ketagihan”. Lantas, sulit sekali untuk kembali merasai syahdunya “bicara” bersama Tuhan-Nya di balik heningnya malam, lantaran turunnya ar-Rahman ke langit dunia di sepertiga malam, sudah hilang indahnya dilanda ketagihan untuk bangun pagi.



Moga ALLAH merahmati para da’ie, mujahid dan pejuang Islam nan sejati. Begitu mereka ketagih dengan dakwah, sulit sekali mencari alasan untuk memfuturkan mereka. Biar mereka diseksa, mereka gembira untuk mati lantaran syahidlah yang mereka cari-cari. Begitu mereka dikecewakan jemaahnya, mereka tetap terus berjuang lantaran prinsip mereka “kita ta akan mengecewakan ALLAH, begitu kita dikecewakan orang.” Begitu mereka dihina, bahkan hinaan itu dijadikan cerminan guna bermuhasabah akan kesalahan, lantas ketawadhukan mereka mendekatkan mereka dengan Ilahi Rabbi.



Mereka inilah -sang ketagihan cinta Rabbul Izzati- yang harus menjadi sandaran dan harapan, untuk memulihkan mereka yang ketagihan urusan duniawi. Lalu, apa lagi, tidak sudikah anda menjadi “ketagih” dalam berjuang untuk Rabbu mu yang tercinta

Sumber:http://faridul.wordpress.com/

No comments: