terapi iman

Thursday, December 25, 2008

Mentari kan bersinar Kembali



Air menitis membasahi bumi.Menyirami tanah-tanah yg kian kontang dek tangan-tangan rakus yg mementingkan kemewahan.Bukit-bukau, gunung-ganang, hutan belantara di tarah dan digondolkan demi mengaut keuntungan bagi mereka yang dambakan kekayaan duniawi...Kitaran ekosistem alam yang kian miskin menghambat penghuninya untuk turut merasai akan keuzuran alam yang kian tenat.Pantas mengapa insan yang dikurniai otak bisa sewenang-wenangnya menuduh alam yang bersalah sebagai asbab mereka di timpa bencana?Jika difikir-fikir apakah alam sememangnya dengki melihat pembangunan yang pesat dibangunkan ke atasnya? barangkali mungkin kalian punya jawabannya...Ku tinggalkan kalian dengan persoalan ini..Iya...Tepuk dada jawablah sendiri...


********

Air hujan yang turun tika ini seolah-olah mengerti akan qalbuku.Awan mendung yang datang silih berganti mewarnai corak kehidupan mengajar insan erti kesabaran dan ketabahan dalam musafir kita menuju kepada-NYA.Bila kurenung kembali adakah aku bisa tabah dalam menerima 'hadiah' dari Illahi? Terkadang perbuatan tidak sama dengan bicara.

Firman ALLAH:

"Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu (menghadapi segala kesukaran dalam mengerjakan perkara-perkara yang berkebajikan), dan kuatkanlah kesabaran kamu lebih daripada kesabaran musuh, di medan perjuangan), dan bersedialah (dengan kekuatan pertahanan di daerah-daerah sempadan) serta bertaqwalah kamu kepada Allah supaya, kamu berjaya (mencapai kemenangan)" (Surah Al-Imran:200)

Bagiku ianya bukan sekadar persiapan diri di medan perang.Kerna kadangkala mehnah yang dihadapi seperti kematian orang tersayang juga memerlukan kekuatan pertahanan emosi,spiritual yang kental serta redho dengan ketentuan Allah bagi meneruskan pemusafiran ini.

Firman ALLAH:

"tiap-tiap yang bernyawa akan merasai mati, dan bahawasanya pada hari kiamat sahajalah akan disempurnakan balasan kamu". (Surah Al-Imran: 185)


Ya tidak dapat kunafikan...ku jua adakalanya tersasar.Mengikut emosi kesayuan hati dengan kejadian yang berlaku.Ku cuba pujuk diri, agar berjiwa besar menakung segala perasaan yang hadir agar bisa mempamerkan senyuman sebagai penawar redho dengan pemberian dari Illahi.

"Kerana sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan " (Surah Alam nasyrah:5 )

Seusai waktu bekerja di kantor(pejabat), ku terus bergegas pulang untuk menemui keluarga tercinta.Sepanjang perjalanan teringat akan daku tazkirah dari seorang teman.Semoga ibroh(pengajaran) dari kisah ini dapat diambil manfaatnya.Kisahnya bermula….

Pada suatu hari, (macam mari bercerita pulak) di sebuah tempat yg terasing dari kesibukan kota, ada seorang anak muda sedang mengeluh akan dugaan hidupnya kepada seorang tua yg sedang duduk di bawah pohon rendang. Lalu orang tua itu meminta orang muda itu segenggam garam dan secawan air.Tanpa banyak bicara pemuda itu pun memberikan segenggam garam dan secawan air kepada orang tua itu.Kemudian orang tua itu, menyuruh anak muda tadi memasukkan segenggam garam ke dalam air dan meminumnya.Kerana terlalu masin akan rasanya, pemuda itu tidak mampu untuk menghabiskannya.Selepas itu, orang tua itu membawa anak muda tadi ke sungai dan meminta dimasukkan segenggam garam yang sama ke dalam sungai untuk di minum.
Ternyata pemuda itu minum sepuas hatinya bagi menghilangkan dahaga dan rasa masin tadi.Akhirnya mereka berdua pulang ke rumah dan pemuda itu kembali tersenyum dengan jiwa yang tenang.

Ibroh dari kisah tersebut adalah segenggam garam tadi seumpama ujian yang diberikan ALLAH kepada kita selaku hamba-NYA.Manakala secawan air tadi ibarat jiwa yang kalau hanya sebesar cawan, maka ujian yang ALLAH sudah tetapkan buat kita pasti terasa pahit dan sukar untuk dihadapi, berbeza jika jiwa kita seluas sungai dan lautan kerana secawan air menggambarkan keadaan hati yang tabah dan berjiwa besar ketika berhadapan dengan ujian yang diberikan.

Sebelum sampai ke rumah (kampung),ku singgah ke hospital untuk mendapatkan umiku dan mak(bonda umi @ isteri kepada arwah bapak)di sana.Setibanya di sana, ku di sambut umi dengan dakapan hangat sekali, walaupun keletihan kerna semalaman menjaga mak, umi tetap ceria menyambut kepulanganku. Manakala mak pula terlantar di katil akibat serangan jantung pada malam sebelumnya.Keadaannya tika itu, masih lemah dan pucat.Ku cium mak dan kudakap mak erat.Walaupun kesayuan terasa melihatkan keadaan ketika itu,namun jauh di sudut hati ku kagum dengan ketabahan dan semangat dua bidadari hatiku itu.Ia mengingatkan daku akan kisah perjalanan hidup nabi-nabi ulul azmi yang ujiannya lebih gedek(besar) dan hebat tatkala diuji namun dengan jiwa yang besar dan iman yang kuat pergantungannya kepada ALLAH ujian yang dihadapi dengan baik.

Alhamdulillah,…

kurafakkan kesyukuran pada-NYA atas segala nikmat yang tidak terhitung ini.Dikurniakan teman-teman soleh/ha,keluarga yang memahami serta saudara mara yang sentiasa memberi sorongan padu merupakan hadiah istimewa dari-NYA.Hanya doa yg mampu ku titipkan agar kalian semua berbahagia berjaya di dunia dan akhirat dan hanya ALLAH jualah yang bisa membalas segala kebaikan yang kalian berikan kepadaku.Jazakallahu khairan khasiro.

Mutiara kata ada menyebut:

‘Bahagianya kekasih ALLAH dihadiahi ujian amat hebat sebagai tanda berkasih dengan ALLAH.Tidak dibiar-NYA terlena dalam kenikmatan yang melimpah tapi dihidangkan keperitan dan derita yang tidak berkesudahan.Panjatkan kesyukuran pada-NYA atas segala ujian yang diberikan tanda sayangnya Allah,Tabahkan hatimu,Ingatlah janji ALLAH bagi orang-orang yang berada pada jalan-NYA.’

Kusekadar ingin menyampaikan khabar dan berkongsi bersama pembaca dan saudara maraku yang jauh di mata yang turut sama membaca blogku ini.. Ku tahu setiap insan pasti punya ujian mereka tersendiri.Hidup ibarat roda.Ada masa kita di atas ada masa kita di bawah.Untuk mereka yang bakal bergelar mahasiswa/wi, tahniah dan selamat berjuang diucapkan.Kepada adik-adik yang dibangku sekolah selamat kembali ke sekolah dan teguklah ilmu sepuas-puasnya.Terima kasih khasnya ditujukan kepada kalian saudara maraku atas memori terindah ketika bersama. Detik indah yang ngak bisa dilupakan.Maafkan diri ini kerna ngak bisa berlama-lama bersama dek tuntutan amanah yang perlu ku penuhi. Sempena Maal Hijrah yang bakal tiba ku memohon maaf atas segala kesalahan, minta dihalalkan segalanya dari kalian yang bernama insan. Semoga kita sama-sama berhijrah untuk mulakan episod baru dengan penuh ketabahan.Insya ALLAH...Kerna pasti suatu saat, mentari kan ceria kembali menyinari para penghuninya.




Norashikin
03.00 am
27 zulhijjah 1429hijrah

No comments: