terapi iman

Sunday, January 18, 2009

Ketika Allah bilang "Tidak"



Ketika manusia berdo'a, "Ya Allah ambillah kesombonganku dariku."
Allah berkata, "Tidak. Bukan Aku yang mengambil, tapi kau yang harus
menyerahkannya. "

Ketika manusia berdo'a, "Ya Allah sempurnakanlah kekurangan anakku
yang cacat."
Allah berkata, "Tidak. Jiwanya telah sempurna, tubuhnya hanyalah
sementara."

Ketika manusia berdo'a, "Ya Allah beri aku kesabaran."
Allah berkata, "Tidak. Kesabaran didapat dari ketabahan dalam
menghadapi cobaan, tidak diberikan, kau harus meraihnya sendiri."

Ketika manusia berdo'a, "Ya Allah beri aku kebahagiaan. "
Allah berkata, "Tidak. Kuberi keberkahan, kebahagiaan tergantung
kepadamu sendiri untuk menghargai keberkahan itu."

Ketika manusia berdo'a, "Ya Allah jauhkan aku dari kesusahan."
Allah berkata, "Tidak. Penderitaan menjauhkanmu dari jerat duniawi dan
mendekatkanmu pada-Ku."

Ketika manusia berdo'a, "Ya Allah beri aku segala hal yang
menjadikan hidup ini nikmat." Allah berkata, "Tidak. Aku beri kau
kehidupan supaya kau menikmati segala hal."

Ketika manusia berdo'a, "Ya Allah bantu aku MENCINTAI orang lain,
Sebesar cinta-Mu padaku.

Allah berkata... "Akhirnya kau mengerti .!!"

Kadang kala kita berpikir bahwa Allah tidak adil, kita telah susah
payah memanjatkan doa, meminta dan berusaha, pagi-siang-malam, tapi
tak ada hasilnya.

Kita mengharapkan diberi pekerjaan, puluhan-bahkan ratusan lamaran
telah kita kirimkan tak ada jawaban sama sekali, sementara orang lain
dengan mudahnya mendapatkan pekerjaan.

Kita sudah bekerja keras dalam pekerjaan mengharapkan jabatan, tapi
justru orang lain yang mendapatkannya- tanpa susah payah.

Kita mengharapkan diberi pasangan hidup yang baik dan sesuai, berakhir
dengan penolakkan dan kegagalan, orang lain dengan mudah berganti
pasangan.

Kita menginginkan harta yang berkecukupan, namun kebutuhanlah yang
terus meningkat.

Coba kita bayangkan diri kita seperti anak kecil yang sedang
demam dan pilek lalu kita melihat tukang es.

Kita yang sedang panas badannya merasa haus dan merasa dengan minum es
dapat mengobati rasa demam (maklum anak kecil). Lalu kita meminta pada
orang tua kita (seperti kita berdoa memohon pada Allah) dan merengek
agar dibelikan es.

Orangtua kita tentu lebih tahu kalau es dapat memperparah penyakit
kita. Tentu dengan segala dalih kita tidak dibelikan es. Orangtua kita
tentu ingin kita sembuh dulu
baru boleh minum es yang lezat itu. Begitu pula dengan Allah, segala yang
kita minta Allah tahu apa yang paling baik bagi kita.

Mungkin tidak sekarang, atau tidak di dunia ini Allah mengabulkannya.

Karena Allah tahu yang terbaik yang kita tidak tahu.

Kita sembuhkan dulu diri kita sendiri dari "pilek" dan "demam".... dan
terus berdoa.

No comments: