terapi iman

Showing posts with label kematian menggamitku pulang..... Show all posts
Showing posts with label kematian menggamitku pulang..... Show all posts

Monday, July 6, 2009

Malam Pertama Kita


Satu hal sebagai bahan renungan Kita...
Tuk merenungkan indahnya malam pertama
Tapi bukan malam penuh kenikmatan duniawiah semata
Bukan malam pertama masuk ke peraduan Adam Dan Hawa

Justru malam pertama perkawinan kita dengan Sang Maut
Sebuah malam yang meninggalkan isak tangis sanak saudara
Hari itu,mempelai sangat dimanjakan
Mandipun harus dimandikan
Seluruh badan Kita terbuka,
Tak Ada sehelai benangpun menutupinya. .
Tak Ada sedikitpun rasa malu...
Seluruh badan digosok Dan dibersihkan
Kotoran dari lubang hidung dan anus dikeluarkan
Bahkan lubang - lubang itupun ditutupi kapas putih...
Itulah sosok Kita....
Itulah jasad Kita waktu itu

Setelah dimandikan.. .,
Kitapun kan dipakaikan gaun cantik berwarna putih
Kain itu ...jarang orang memakainya..
Karena bermerk sangat terkenal bernama Kafan
Wewangian ditaburkan ke baju Kita...
Bagian kepala,badan.,Dan kaki diikatkan
Tataplah,tataplah,itulah wajah Kita
Keranda pelaminan langsung disiapkan
Pengantin bersanding sendirian...

Mempelai di arak keliling kampung bertandukan tetangga
Menuju istana keabadian sebagai simbol asal usul
Kita diiringi langkah gontai seluruh keluarga
Serta rasa haru para handai taulan
Gamelan syahdu bersyairkan adzan dan kalimah Dzikir
Akad nikahnya bacaan talkin...
Berwalikan liang lahat..
Saksi - saksinya nisan-nisan yang tlah tiba duluan
Siraman air mawar..pengantar akhir kerinduan

Dan akhirnya.... . Tiba masa pengantin..
Menunggu Dan ditinggal sendirian...
Tuk mempertanggungjawab kan seluruh langkah kehidupan
Malam pertama bersama KEKASIH..
Ditemani rayap - rayap Dan cacing tanah
Di kamar bertilamkan tanah..
Dan ketika 7 langkah tlah pergi....
Kitapun kan ditanyai oleh sang Malaikat...
Kita tak tahu apakah akan memperoleh Nikmat Kubur...
Ataukah Kita kan memperoleh Siksa Kubur.....
Kita tak tahu...Dan tak seorangpun yang tahu....
Tapi anehnya Kita tak pernah galau ketakutan... .
Padahal nikmat atau siksa yang kan kita terima
Kita sungkan sekali meneteskan air mata...
Seolah barang berharga yang sangat mahal...

Dan Dia Kekasih itu.. Menetapkanmu ke syurga..
Atau melemparkan dirimu ke neraka..
Tentunya Kita berharap menjadi ahli syurga...
Tapi....tapi ....sudah pantaskah sikap kita selama ini...
Untuk disebut sebagai ahli syurga?

Sahabat...mohon maaf...jika malam itu aku tak menemanimu
Bukan aku tak setia... Bukan aku berkhianat.. ..
Tapi itulah komitmen azali tentang hidup dan kehidupan
Tapi percayalah.. .aku pasti kan mendo'akanmu. ..
Karena ...aku sungguh menyayangimu. ..
"Lam Ta'lamin Kam Uhibbuki"
Rasa sayangku padamu lebih dari apa yang kau duga

P/s: sayu hati.. tatkala kenangan bersama mereka yg telah "pergi" terimbau di ingatan... Al- Fatihah.. smga roh kalian dtmpatkan di kalangan orang2 yg Soleh Soleha...Amiin

Wednesday, September 24, 2008

Kerinduan Di Pusara



Di keheningan malam di dlm bulan ramadhan, kelihatan seorang gadis duduk sendirian di depan tangga rumah di kampung.Sesekali kedengaran jua dentuman bunyi meriam buluh,mercun dan bunga api turut memeriahkan suasana malam.Tiba-tiba datanglah seorang lelaki dalam lingkungan 20-an menuju ke arah gadis yg sendirian itu.

"Akak...,kenapa ni? jauh menung.. teringatkan seseorang ke?" Ujar Alan."Ehm...xda apa2lah adik, akk..ehmmm.." terhenti disitu tanpa sepatah kata dariku."Kak...jnganlah mcm ni...sedih pulak adik tengok" pujuk adikku." adik...akk merindui pusara dik...rindu sgt2..siapa agaknya yg melaungkan takbir di masjid kali ni dik? Mbah Lanang dah pergi tinggalkan kita dik, Pok Usu,Pok teh dan Nenek Ngaji pun ikut sama..."kataku lalu menangis keesakan."Akak...insya ALLAH pak long yg melafazkan takbir kali ni..Akakku syg...Alan faham keadaan akk yg mmg rapat dgn mereka, tp akk.... berdoalah mg roh2 mereka d tempatkan di kalangan org2 yg Beriman ya kak..jka akk menangis begini, adik pun nak nangis sama.Akk redha & tabahkan hati, adik yakin akk kuat.."balas si adik memujuk kakaknya."Jazakallah syg kerna mengerti hati ini" balasku.

Keesokan paginya...

kedengaran angin yg sepoi2 bahasa, di celah2 pohon pula kelihatan sang mentari' malu2kucing' utk menyerakkan sinarnya.Daun2 jatuh berguguran serta haruman bunga-bunga kemboja yg setia menjadi peneman sepi penghuni2 pusara di situ.Hanya nisan batu melambai2kan tangannya seolah2 menyambut kedatanganku yg sekian lama tidak berkunjung.Air mata tiba-tiba berlinangan tatkala smpai di pusara Pok Usu...Seuntai Doa ku kirimkan mg rohnya di cucuri Rahmat oleh ALLAH.

Kenangan lalu terimbau di ingatan... (tahun 1990)

Kegembiraanku utk menunjukkan baju baru pd pok Usu di sambut dgn sebujur tubuh kaku di baluti kain Putih....aku terus menerpa utk mengejutkan Pok Usu yang ku sangkakan sedang enak di ulit mimpi...suasana bertukar pilu..Pok Usuku hanya membisu tanpa sebarang kata jua matanya tertutup rapat tanpa ada lagi pandangan kasih syg darinya.Puas ku kejut...namun hampa..Atuk membawaku berlalu dari situ lalu membisikkan ke telinga bahawa Pok Usu telah pergi utk selamanya...Tiada setitis air mata pun yg mengalir dari kelopak mataku..Ku suarakan kpda atuk utk mengikut Pok Usu... Tanpa berlengah, ku terus mendapatkan abah yg sedang mengangkat jenazah Pok Usu utk di kebumikan.

Tanah Perkuburan Islam Bukit Aliff..

rumah baru Pok Usuku.Tika itu ku turut berada betul2 di tepi liang lahad Pok Usu.Aku menyaksikan sendiri Pok Usu di masukkan oleh abah ke dalam tanah... tatkala itu aku hanya menyaksikan jasad Pok Usu di semadikan.Sesaat tanah mula memasuki liang lahad hatiku sebak...kenapa Pok Usu di kambus tanah..."Abah!!...abah pok Usu abah...tolong abah kejutkan Pok Usu diaorg nak kambus pok usu dgn tanah...abah..ikin nak ikut Pok Usu abah....abah...tolong bah... "aku merayu serta menangis keesakan.Abah terus memelukku khuatir kalau aku nekad memasuki liang lahad.Baru ku sedar Pok Usu xkan bangun lagi...xda lagi tawa,marah dari Pok Usu buatku... Pok Su...


Tahun 1994,

Ramadhan tika itu, ku sempat menziarahi Pok Teh di Hospital Muar, kerna mnghidap barah paru2.Wajahnya sangat ceria tika menyambut kedatangan aku sekeluarga...Pok Teh sempat bergurau dgn emaknya ( Atuk ) dengan kata2nya "emak, lepas ni abang nak balik umah terus..boleh kita raya sama2". Tersenyum ku melihatnya. Ku rasakan raya kali ini paling meriah sekali kerna Pok teh akan beraya bersamaku. Sebelum balik ke Johor Bahru, Pok Teh... mencium kedua2 belah pipiku...tersentak ku tika itu kerna Pok Teh xpernah seperti itu..." Akinn...na... jaga abah tau..jadi anak yg baik" itulah pesanan terakhir utkku dan dia sempat berjanji yg akan beraya bersama kami bila dia sihat nanti.Ku salam tangan Pok teh sebelum pulang.

1 minggu selepas itu...

abah mendapat panggilan telefon dr Hospital Muar, tika itu aku dan adik2 sedang menolong abah merebus ketupat kerna esoknya raya.Tiba2 abah menangis, dan terus membuat panggilan telefon kdp adik beradiknya yg lain.Mok Teh yg tika itu sedang memasak rendang di dapur seolah2 dpt merasakan yg Pok Teh telah kembali ke Rahmatullah... Sekali lagi setelah 4 tahun,Pok Usu meninggalkan ku kini tiba giliran Pok teh...Dengan juraian air mata...ku terus memeluk Umiku...adik2 ku yg lain terus sama menangisi pemergian Pok Teh.Malam itu juga, ayah ke Hospital Muar utk mengambil jenazah Pok Teh... kelihatan Mok Teh sangat sugul tika tu...

Keesokannya...

ku melihat jenazah Pok Teh di mandikan.Dengan linangan air mata ku teringat kembali perlakuannya pada kami semua sbelum pulang ke Johor Bahru..Benarlah kata2nya bahawa dia sememangnya balik terus ke rumah.


2007

Nenek Ngaji yg telah ku anggap sebagai nenek sendiri turut meninggalkan ku. Di saat2 genting ku sedang menduduki final exam di University abah menelefon memberitahuku bahawa nenek ku meninggal dunia di Kota Singa... lemah seluruh urat sendiku...terasa dunia di sekelilingku sayu sekali.xsempatku berkongsi cerita terbaru bersama nenek.Xsempatku memberi gaji pertamaku pdnya...Nenek maafkan ikin ya.Ikin sayang nenek...maaf jua kerna xberada di samping nenek di kala nenek memerlukan...


Ramadhan kali ini....

begitu menyentuh tangkai hati.Bertemu sahabat2 dan sahabiah2, guru2 yg telah 15 tahun tidak berjumpa membuatkn hatiku tersenyum girang.Alhamdulillah, syukur pd-MU Ya ALLAH, atas pertemuan dan jalinan ukhwah ini.Kenakalanku semasa di bangku sekolah dulu, menyebabkan mereka mudah utk mengingati namaku.Utkmu para pendidik, terima kasih ats ilmu yg telah dicurahkan... (^^,)

Hari2 yg ku lalui...

Saban hari ke tempat kerja, pergi dan balik dgn menaiki bas begitu memupuk kesabaran buat diriku.Ada kalanya hingga jam 9malam baru smpai di teratak ayah bonda...namun 'alah bisa tegal biasa' dan akhirnya aku lali dgn situasi tersebut.Kekagumanku timbul tatkala melihat seorang pak cik yang buta matanya berbangsa cina sudah lebih 5 tahun ke tempat kerja dgn menaiki bas, kecacatan yg di alami tidak mematahkan semangatnya mencari rezki di bumi ALLAH utk memenuhi keperluan keluarganya...

Pelbagai ragam manusia, suka duka kehidupan di lalui sebelum mata tertutup menghadap SANG KEKASIH.Onak duri yg di tempuhi adalah sebagai cara utk mematangkan diri.


Firman ALLAH yg bermaksud :

"Tiap2 yg bernyawa akan merasai mati dan bahawasanya pada hari kiamat sahajalah akan di sempurnakan balasan kamu "
(SURAH ALI IMRAN: 185)


YA ALLAH...
AMPUNILAH SEGALA DOSA2KU,
KEDUA ORG TUAKU,
ADIK2KU,KELUARGAKU,SAUDARA MARAKU,
SAHABAT2KU,GURU2KU, MUSLIMIN MUSLIMAT

AMIIIN YA RABBAL A'LAMIN....

Di kesempatan bulan yg penuh barokah ini, ku menyusun kemaafan lahir batin pada kalian semua, halalkan makan minum dan segalanya. Hati2 balik ke kampung.Moga Syawal ini membawa 1000 kegembiraan buat kalian... maaf...

Kepada handai taulan yg berada di luar negara jaga diri baik2,selamat maju jaya dlm dalam kehidupan yg ditempuhi. senyum selalu..MINAL AIDIL WALFAIZIN MAAF LAHIR BATIN

Coretan kali ini bukanlah utk berkongsi cerita namun adalah luahan hatiku yg berat utk menyambut lebaran yg bakal menjelang xlama lagi.... (^^,)



Indahnya sungai yang mengalir
Nyamanya angin yang beralun
Kicauan burung dipagi yang dingin
Bersama terbitnya mentari

Terbayang sanak saudara
Gurauan sesama keluarga
Mesra berkunjung ruih suasana
Riang menyambut hari mulia

Kini ku di perantauan
Di kota indah dan menawan
Tapi hati rindu pada kampung halaman
Desaku yang telah di tinggalkan

Ku memohon maaf serta ampun
Salamkan ku kirim pengganti diri
Doa restu ayah serta ibu
Menjadi penawar
Rindu syahdu di hari raya



Wassalam...NORASHIKIN -Johor Bahru-
25/09/2008
4.15pm

Tuesday, July 3, 2007

MeNanti Di BarZakh....


Ku Merintih,

Aku Menangis,

Ku Meratap, Aku Mengharap,

Ku Meminta Dihidupkan Semula,

Agar Dapat Kembali Ke Dunia Nyata,


Perjalanan Rohku,

Melengkapi Sebuah Kembara,

Singgah Di Rahim Bonda,

Sebelum Menjejak Ke Dunia,

Menanti Di Barzakh,

Sebelum Berangkat Ke Mahsyar,

Diperhitung Amalan, Penentu Syurga Atau Sebaliknya,


Tanah Yang Basah Berwarna Merah,

Semerah Mawar Dan Juga Rindu,

7 Langkah Pun Baru Berlalu,

Seusai Talkin bernada Syahdu,

Tenang Dan Damai Di Pusaraku,

Nisan Batu Menjadi Tugu,

Namun Tak Siapa Pun Tahu Resah Penantianku,


Terbangkitnya Aku Dari Sebuah Kematian,

Seakan Ku Dengari,

Tangis Mereka Yang Ku Tinggalkan,

Kehidupan Disini Bukan Suatu Khayalan x2

Tetapi Ia Sebenar Kejadian x2


Kembali rOh Kembli,

Kembalilah Kedalam Diri,

Sendirian Sendiri,

Sendiri Bertemankan Sepi,

Hanya Kain Putih Yang Membaluti Tubuhku,

Terbujur Dan Kaku,

Jasad Didalam Keranda Kayu,


Ajal Yang Datang Dimuka Pintu ,

Tiada Siapa Yang Memberi Tahu,

Tiada Siapa Pun Dapat Hindari,

Tiada Siapa Yang Terkecuali,

Lemah Jemari Nafas Terhenti,

Tidak Tergambar Sakitnya Mati,

Cukup sekali.. tak sanggupku Untukku Mengulangi,


Jantung Berdegup Kencang,

Menantikan Malaikat Datang,

Mengigil Ketakutan Gelap Pekat Dipandangan,

Selama Ini Diceritakan x2

Kini Aku Merasakan x2

Dialam Barzakh Jasad Dikebumikan x2


Ku Merintih,

Aku Menangis,

Ku Meratap,

Aku Mengharap,

Ku Meminta Dihidupkan Semula,

Agar Dapat Kembali Ke Dunia Nyata..